Nama Kelompok :
-
Nur Oktafiyani (26213623)
-
Septia Wulan Dari (29213843)
-
Vella Fauzia (29213100)
Kelas : 4EB10
Akuntansi Internasional
Tugas 1
1.
Definisi dari pasar modal dan arti perkembangan bagi
pelaku pasar modal
Pada dasarnya, pasar
modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun
modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar
modal seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai
produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).
Di dalam Undang-Undang Pasar
Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modaldijelaskan dengan lebih
spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Pengertian pasar modal berdasarkan keputusan presiden No. 52 tahun 1976 tentang
pasar modal menyebutkan bahwa pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang
dimaksud dalam undang-undang No. 15 tahun 1952. menurut undang-undang
tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan
tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan
efek adalah saham, obligasi serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal
sebagai efek.
Perkembangan pasar modal bagi pelaku pasar modal dilihat
dari sisi emiten, keberadaan pasar modal diperlukan sebagai suatu
alternatif untuk menghimpun dan eksternal jangka panjang tanpa menggunakan
intermediasi keuangan. Di samping itu, pasar modal memungkinkan perusahaan
menghimpun dana dalam bentuk equity. Kebutuhan akan dana ini menjadi makin
besar kalau kegiatan perusahaan- perusahaan mengalami peningkatan. Salah satu
indikator peningkatan kegiatanbisnis adalah jumlah kredit yang diberikan
oleh bank-bank kepada perusahaan- perusahaan. Bagi pemilik dana
(pemodal), keberadaan pasar modal sangat diperlukan sebagai alternatif untuk
melakukan investasi pada financial aset. Dengan keberadaan pasar modal,
tersedia berbagai finansial asset dengan risiko yang berbeda-beda. Pemodal
dapat memilih finansial asset sesuai dengan preferensi risikonya. Sejauh
berlaku hubungan yang positif antara risiko dan tingkat keuntungan, pemodal
bersedia memilih investasi yang lebih berisiko kalau mereka dapat nengharapkan
untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.
2.
Perbedaan akunansi internasional dari yang lainnya
Pada pengertiannya, Akuntansi
internasional merupakan akuntansi sebagai transaksi internasional, perbandingan
akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi
harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan diperusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Akuntansi
memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi
adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan keputusan
untuk membuat keputusan ekonomi. Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu
alat informasi, dimana akuntansi memberikan informasi yang akurat untuk
pengambilan keputusan. Akuntansi intenasional memiliki peran yang serupa dengan
konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan
multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas Negara atau perusahaan
dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara lain.
Proses
akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan
tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada Negara
tertentu.
Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budayam praktik bisnis, struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.
Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya, Perbedaanstudi akuntansi internasional adalah pada:
Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budayam praktik bisnis, struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.
Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya, Perbedaanstudi akuntansi internasional adalah pada:
a) Pelaporan
untuk MNC/MNE (Multi National Corporation)
b) Batas
Negara
c) Pelaporan
untuk pihak lain di negara yang berbeda
d) Perpajakan
Internasional
e) Transaksi
Internasional
* AKUNTANSI INTERNASIONAL TERBAGI MENJADI TIGA BIDANG YANG LUAS
Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain:
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai
probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses
mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi,
memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan
kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan
atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3. Auditing
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi
khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses
pengukuran dan komunikasi.
Perbedaan
secara umum akuntansi nasional dengan akuntansi internasional adalah sebagai
berikut:
Keterangan
|
Akuntansi Nasional
|
Akuntansi Internasional
|
Sistem hukum
|
Berdasarkan negara-negara yang
menganut hukum common Low
|
Berdasarkan negara-negara yang
menganut hukum Code law
|
Bahasa
|
Akuntansi nasional umumnya
menggunakan bahasa nasional ngeara itu sendiri
|
Menggunakan bahasa internasional
yaitu bahasa inggris yang sesuai dengan standar internasional
|
Pengguna laporan
|
Hanya masyarakat pada negara yang bersangkutan
|
Pengguna kepentingan di seluruh
dunia
|
Prinsip akuntansi
|
Cenderung menggunakan prisip
akuntansi GAAP
|
Menggunakan prisip akuntansi IFRS
|
Batas Negara
|
Dalam akuntansi nasional, batas
Negara tidak terlalu diperhatikan, karena perusahaan lebih banyak melakukan
penjualan di wilayah negaranya
|
Sedangkan pada akuntansi
internasional batas Negara menjadi hal yang sangat diperhatikan, karena jika
terjadi pelanggaran akan menimbulkan masalah bagi perusahaan
|
Pelaporan untuk pihak lain di
negara yang berbeda
|
Tidak perlu diadakannya pelaporan
untuk pihak lain di Negara berbeda
|
Perlu diadakannya pelaporan untuk
pihak lain di Negara berbeda, karena berkaitan dengan MNC (multi national
corporation)
|
3.
Jelaskan tentang accounting Diversity
Perbedaan
yang terdapat pada akuntansi internasional adalah entitas yang dilaporkan
merupakan perusahaan multinasional (multinational company – MNC) dengan
operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas Negara, atau suatu entitas
dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang beralokasi di negara
selain Negara entitas pelapor. Secara umum akuntansi mencakup pengukuran,
pengungkapan dan pemeriksaan. Pengukuran adalah proses identifikasi,
pengelompokan dan penghitungan transasksi. pengungkapan merupakan pengkomunikasian
hasil dari pengukuran yang dilakukan kepada stakeholder. Sedangkan
pemeriksaan merupakan proses auditor melakukan atestasi atau pengujian terhadap
keandalan pengukuran dan komunikasi yang dilakukan. Ketiga cakupan akuntansi
tersebut biasanya dilakukan dengan berdasarkan keberadaan perusahaan dalam satu
Negara saja, sedangkan akuntansi internasional menuntut perusahaan untuk
melihat keadaan Negara lain yang menjadi basis perusahaannya. Budaya, praktik
bisnis, politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko
bisnis, dan hukum pajak merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk perusahaan
multinasional dalam kegiatan operasi dan pelaporan keuangannya.
Lebih
jauh membicarakan perbedaan akuntansi internasional dengan bidang akuntansi
lainnya adalah berhubungan dengan operasi yang dilakukan diluar negeri sehingga
membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis
masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi usaha dilaksanakan di dalam
satu Negara. Masalah yang dihadapi seperti perusahaan harus menyiapkan
akun-akun yang berlaku secara umum di suatu Negara yang menjadi domisili
perusahaan untuk memenuhi ketentuan pajak dan hukum baik domestik maupun
internasional. Akun-akun yang tertera pada laporan keuangan menggambarkan
prinsip-prinsip pelaporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Prinsip-prinsip pelaporan keuangan nasional itu sendiri dapat berbeda secara
signifikan dari satu Negara dengan Negara lainnya karena prinsip-prinsip
tersebut dibentuk oleh lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Sehingga
akuntansi internasional membutuhkan penyesuaian dari setiap Negara yang menjadi
domisili perusahaan yang bersangkutan.
Masalah
yang dihadapi yang merupakan perbedaan selanjutnya adalah perusahaan harus
memilih kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengonversi akun-akun luar negeri
ke dalam satu mata uang pelaporan. Kurs nilai tukar jarang sekali konstan
nilainya, penyajjian kembali akun yang menggunakan kurs nilai tukar yang
berubah-ubah hampir tiap hari menghasilkan keuntungan dan kerugian yang dapat
menimbulkan pengaruh signifikan atas profitabilitas yang dilaporkan dan
persepsi tingkat risiko dari suatu operasi multinasional. Tentu saja perlakuan
akuntansi untuk keuntungan dan kerugian seperti ini tidaklah seragam diseluruh
dunia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus mampu menyediakan
laporan keuangan dengan bahasa, mata uang maupun prinsip-prinsip akuntansi
sesuai dengan Negara pembaca agar stakeholder yang memiliki
kepentingan terhadap perusahaan mampu mengambil keputusan terhadap keadaan
perusahaan yang tertuang pada laporan keuangan perusahaan.
Akuntansi
internasional pun menyangkut permasalahan pajak yang harus difikirkan secara
matang oleh perusahaan. Usaha-usaha yang beroperasi dilebih dari satu Negara
perlu mengamati dan mengelola risiko pajak dengan seksama. Pengetahuan mengenai
hukum pajak dan nilai mata uang hanyalah sebuah permulaan. Sangatlah mungkin
bahwa langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan besarnya pajak disuatu
tempat akan meningkatkan besarnya pajak di tempat lain, dan peningkatannya
mungkin lebih besar dari penguranagan pada awalnya. Sehingga kebijakan
bajak untuk perusahaan multinasional perlu diperhatikan dengan seksama. Selain
itu perusahaan memiliki cabang di Negara lain pun tidak terlepas dari
permasalahan harga transfer, harga transfer harga yang dibebankan terhadap
unit-unit usaha atas transaksi internal yang melewati batas-batas nasional,
seringkali ditetapkan dengan mengingat faktor minimalisasi pajak. Ide dasarnya
adalah untuk mengumpulkan beban pada Negara-negara dengan tingkat tarif pajak
yang tinggi dan mengumpulkan pendapatan di negara-negara yang rendah tarif
pajaknya, sehingga memaksimalkan laba secara keseluruhan
4.
Faktor-faktor yang berkontribusi pada Intermasional Ekonomi
Menurut Choi dan Muller (1998: 1) Bahwa ada tiga
kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi
internasional yang terus tumbuh, yaitu:
– Faktor lingkungan
– Internasionalisasi dari disiplin akuntansi,
dan
– Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap
Pengembangan Akuntansi
Choi dan Muller (1998: 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
Choi dan Muller (1998: 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
1.
Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi
kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara yang menganut code law.
Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh
organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih
sesuai dengan sistem yang berlaku di negara-negara hukum umum (common law).
Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya, semua aspek fungsi
akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat.
2.
Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai
akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor”
standar-standar dan praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi
Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara
persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia,
Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. Jerman menggunakan
simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan
Swedia.
3.
Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan
menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang
berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya didominasi oleh
keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik yang sangat tinggi atas
saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang dinamakan
Sunshine accounting standards of wide open disclosure, sedangkan
ketidakhadiran partisipasi publik dalam kepemilikan saham perusahaan di
Perancis telah membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran
komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan Bank yang tinggi di Jerman juga
menghasilkan respon akuntansi yang berbeda. Di AS, AICPA membuat rekomendasi
khusus bagi standar dan praktik akuntansi keuangan tertentu yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan non publik yang lebih kecil.
4.
Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus
berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan
induk-anak, termasuk masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang
beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik
pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan
produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan sistem
akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5.
Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan
akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan
tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga
perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan kondisi keuangannya yang relatif
ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa
negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan
dianggap tidak cocok secara sosial.
6.
Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari
output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena
secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan para
pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak
akan ada gunanya.
7.
Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip
akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus
dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga
merupakan situasi bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum
perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi.
Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
8.
Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan legislative khusus untuk
aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan
standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar,
dengan mengacu pada FASB.
9.
Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara
akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa
memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang
berkepentingan.
10.
Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan
prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda dengan negara industri maju. Di negara
pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang
mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan
yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.
11.
Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan
memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi
yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami
perang berkepanjangan.
12.
Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan
sumber otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain
atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi
faktor-faktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang
signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses
adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan
akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari
negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan
seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
§ Internasionalisasi
Disiplin Akuntansi
Tiga faktor Kunci telah memainkan peranan yang menentukan dalam
internasionalisme (bidang atau disiplin) akuntansi:
2.
Spesialisasi
Pada saat ini spesialisasi dalam akuntansi adalah suatu fakta
misal di USA dan Jerman, Akuntansi internasional adalah satu bidang keahlian
yang diakui dalam bidang akuntansi bersama-sama dengan akuntansi pemerintahan,
akuntansi perpajakan,auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku
dan sistem informasi.
§ Sifat internasional dari
sejumlah masalah teknis
Perdagangan internasional, operasi bisnis multinasional, investasi
asing dan transaksi-transaksi pasar merupakan masalah yang unik dalam
internasionalisme akuntansi.
3.
Alasan historis
Sejarah akuntansi adalah sejarah internasional. Pembukuan double
entry yang dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang yang
bermigrasi ke beberapa negara termasuk indonesia.
§ Internasionalisasi
Profesi Akuntansi
Komunitas investasi internasional akan menginginkan kerjasama
internasional antar akuntan-akuntan profesional dan bahwa organisasi –
organisasi akuntansi internasionaal harus mampu memberikan keharmonisan
profesional yang lebih baik diseluruh dunia.
5.
Pentingnya
Akuntansi Internasional
Akuntansi
internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai
cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu
perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber
daya oleh para pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan
dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber daya yang terbatas tersebut
dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sum berdaya akan menjadi
kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat. Akuntansj
internasional tidaklah berbeda dan peranan yang dimaksudkan. Yang membuat
studinya berbeda adalah bahwa perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan
multinasional (multinational compain, MNC) dengan operasi dan transaksi yang
melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan
kepada para pengguna yang berlokasi di negara selama negara perusahaan
pelaporan.
Proses
akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan
tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada negara tertentu.
Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses
akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi:
perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata
uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan
mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan
operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.
6.
Mengidentifikasi masalah
internal dan eksternal yang timbul ketika investasi dan bisnis melampaui batas
kenegaraan
Faktor
lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah
fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal
yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui
batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru. Hal yang baru adalah standar
perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional. Contoh pertanyaan yang
relevan ”Apakah saya menambah nilai banyak ke pelanggan saya dibandingkan
dengan rekan yang berlokasi dinegara lain?”.
Dalam
penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati
untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat
dibandingkan. Sebagai contoh, alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah
pengembalian atas ekuitas (return on equity-ROE).
Sumber :
-
http://masipunk1.blogspot.co.id/2016/10/artikel-perkembangan-dan-pengertian.html
-
http://eriahandaresta.blogspot.co.id/2011/03/akuntansi-internasional-minggu-1.html
-
https://fajrishauti.wordpress.com/2016/03/23/akuntansi-internasional/
-
http://eriahandaresta.blogspot.co.id/2011/03/akuntansi-internasional-minggu-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar