Senin, 20 Maret 2017

Tugas 1 - Akuntansi Internasional#

Nama Kelompok :
-         Nur Oktafiyani             (26213623)
-         Septia Wulan Dari        (29213843)
-         Vella Fauzia                  (29213100)

Kelas : 4EB10
Akuntansi Internasional
Tugas 1

1.      Definisi dari pasar modal dan arti perkembangan bagi pelaku pasar modal
            Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call).
            Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modaldijelaskan dengan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Pengertian pasar modal berdasarkan keputusan presiden No. 52 tahun 1976 tentang pasar modal menyebutkan bahwa pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam undang-undang No. 15 tahun 1952. menurut undang-undang tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan efek adalah saham, obligasi serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.
            Perkembangan pasar modal bagi pelaku pasar modal dilihat dari sisi emiten, keberadaan pasar modal  diperlukan  sebagai suatu alternatif untuk menghimpun dan eksternal jangka panjang tanpa menggunakan intermediasi keuangan. Di samping itu, pasar modal memungkinkan perusahaan menghimpun dana dalam bentuk equity. Kebutuhan akan dana ini menjadi makin besar kalau kegiatan perusahaan- perusahaan mengalami peningkatan. Salah satu indikator peningkatan kegiatanbisnis adalah jumlah kredit yang diberikan  oleh bank-bank kepada perusahaan- perusahaan. Bagi pemilik dana (pemodal), keberadaan pasar modal sangat diperlukan sebagai alternatif untuk melakukan investasi pada financial aset. Dengan keberadaan pasar modal, tersedia berbagai finansial asset dengan risiko yang berbeda-beda. Pemodal dapat memilih finansial asset sesuai dengan preferensi risikonya. Sejauh berlaku hubungan yang positif antara risiko dan tingkat keuntungan, pemodal bersedia memilih investasi yang lebih berisiko kalau mereka dapat nengharapkan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.

2.      Perbedaan akunansi internasional dari yang lainnya
            Pada pengertiannya, Akuntansi internasional merupakan akuntansi sebagai transaksi internasional, perbandingan akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan diperusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan keputusan untuk membuat keputusan ekonomi. Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi intenasional memiliki peran yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas Negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara lain. 
Proses akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada Negara tertentu.
Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budayam praktik bisnis, struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.
Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya, Perbedaanstudi akuntansi internasional adalah pada:
a)      Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation)
b)      Batas Negara
c)      Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda
d)     Perpajakan Internasional
e)      Transaksi Internasional

* AKUNTANSI INTERNASIONAL TERBAGI MENJADI TIGA BIDANG YANG LUAS

Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain:
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
Perbedaan secara umum akuntansi nasional dengan akuntansi internasional adalah sebagai berikut:
Keterangan
Akuntansi Nasional
Akuntansi Internasional
Sistem hukum
Berdasarkan negara-negara yang menganut hukum common Low
Berdasarkan negara-negara yang menganut hukum Code law
Bahasa
Akuntansi nasional umumnya menggunakan bahasa nasional ngeara itu sendiri
Menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa inggris yang sesuai dengan standar internasional
Pengguna laporan
Hanya masyarakat pada negara yang bersangkutan
Pengguna kepentingan di seluruh dunia
Prinsip akuntansi
Cenderung menggunakan prisip akuntansi GAAP
Menggunakan prisip akuntansi IFRS
Batas Negara
Dalam akuntansi nasional, batas Negara tidak terlalu diperhatikan, karena perusahaan lebih banyak melakukan penjualan di wilayah negaranya
Sedangkan pada akuntansi internasional batas Negara menjadi hal yang sangat diperhatikan, karena jika terjadi pelanggaran akan menimbulkan masalah bagi perusahaan
Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda
Tidak perlu diadakannya pelaporan untuk pihak lain di Negara berbeda
Perlu diadakannya pelaporan untuk pihak lain di Negara berbeda, karena berkaitan dengan MNC (multi national corporation)

3.      Jelaskan tentang accounting Diversity
Perbedaan yang terdapat pada akuntansi internasional adalah entitas yang dilaporkan merupakan perusahaan multinasional (multinational company – MNC) dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas Negara, atau suatu entitas dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang beralokasi di negara selain Negara entitas pelapor. Secara umum akuntansi mencakup pengukuran, pengungkapan dan pemeriksaan. Pengukuran adalah proses identifikasi, pengelompokan dan penghitungan transasksi. pengungkapan merupakan pengkomunikasian hasil dari pengukuran yang dilakukan kepada stakeholder. Sedangkan pemeriksaan merupakan proses auditor melakukan atestasi atau pengujian terhadap keandalan pengukuran dan komunikasi yang dilakukan. Ketiga cakupan akuntansi tersebut biasanya dilakukan dengan berdasarkan keberadaan perusahaan dalam satu Negara saja, sedangkan akuntansi internasional menuntut perusahaan untuk melihat keadaan Negara lain yang menjadi basis perusahaannya. Budaya, praktik bisnis, politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan hukum pajak merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk perusahaan multinasional dalam kegiatan operasi dan pelaporan keuangannya.
Lebih jauh membicarakan perbedaan akuntansi internasional dengan bidang akuntansi lainnya adalah berhubungan dengan operasi yang dilakukan diluar negeri sehingga membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi usaha dilaksanakan di dalam satu Negara. Masalah yang dihadapi seperti perusahaan harus menyiapkan akun-akun yang berlaku secara umum di suatu Negara yang menjadi domisili perusahaan untuk memenuhi ketentuan pajak dan hukum baik domestik maupun internasional. Akun-akun yang tertera pada laporan keuangan menggambarkan prinsip-prinsip pelaporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Prinsip-prinsip pelaporan keuangan nasional itu sendiri dapat berbeda secara signifikan dari satu Negara dengan Negara lainnya karena prinsip-prinsip tersebut dibentuk oleh lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Sehingga akuntansi internasional membutuhkan penyesuaian dari setiap Negara yang menjadi domisili perusahaan yang bersangkutan.
Masalah yang dihadapi yang merupakan perbedaan selanjutnya adalah perusahaan harus memilih kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengonversi akun-akun luar negeri ke dalam satu mata uang pelaporan. Kurs nilai tukar jarang sekali konstan nilainya, penyajjian kembali akun yang menggunakan kurs nilai tukar yang berubah-ubah hampir tiap hari menghasilkan keuntungan dan kerugian yang dapat menimbulkan pengaruh signifikan atas profitabilitas yang dilaporkan dan persepsi tingkat risiko dari suatu operasi multinasional. Tentu saja perlakuan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian seperti ini tidaklah seragam diseluruh dunia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus mampu menyediakan laporan keuangan dengan bahasa, mata uang maupun prinsip-prinsip akuntansi sesuai dengan Negara pembaca agar stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan mampu mengambil keputusan terhadap keadaan perusahaan yang tertuang pada laporan keuangan perusahaan.
Akuntansi internasional pun menyangkut permasalahan pajak yang harus difikirkan secara matang oleh perusahaan. Usaha-usaha yang beroperasi dilebih dari satu Negara perlu mengamati dan mengelola risiko pajak dengan seksama. Pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai mata uang hanyalah sebuah permulaan. Sangatlah mungkin bahwa langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan besarnya pajak disuatu tempat akan meningkatkan besarnya pajak di tempat lain, dan peningkatannya mungkin lebih besar dari penguranagan pada awalnya.  Sehingga kebijakan bajak untuk perusahaan multinasional perlu diperhatikan dengan seksama. Selain itu perusahaan memiliki cabang di Negara lain pun tidak terlepas dari permasalahan harga transfer, harga transfer harga yang dibebankan terhadap unit-unit usaha atas transaksi internal yang melewati batas-batas nasional, seringkali ditetapkan dengan mengingat faktor minimalisasi pajak. Ide dasarnya adalah untuk mengumpulkan beban pada Negara-negara dengan tingkat tarif pajak yang tinggi dan mengumpulkan pendapatan di negara-negara yang rendah tarif pajaknya, sehingga memaksimalkan laba secara keseluruhan

4.      Faktor-faktor yang berkontribusi pada Intermasional Ekonomi

Menurut Choi dan Muller (1998: 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu:
– Faktor lingkungan
– Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan
– Internasionalisasi dari profesi akuntansi.

Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi
Choi dan Muller (1998: 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
1.      Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan sistem yang berlaku di negara-negara hukum umum (common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya, semua aspek fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat.
2.      Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. Jerman menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.
3.      Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang dinamakan Sunshine accounting standards of wide open disclosure, sedangkan ketidakhadiran partisipasi publik dalam kepemilikan saham perusahaan di Perancis telah membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan Bank yang tinggi di Jerman juga menghasilkan respon akuntansi yang berbeda. Di AS, AICPA membuat rekomendasi khusus bagi standar dan praktik akuntansi keuangan tertentu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan non publik yang lebih kecil.

4.      Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan sistem akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5.      Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
6.      Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
7.      Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
8.      Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9.      Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10.  Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.
11.  Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12.  Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktor-faktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
§  Internasionalisasi Disiplin Akuntansi
Tiga faktor Kunci telah memainkan peranan yang menentukan dalam internasionalisme (bidang atau disiplin) akuntansi:

2.      Spesialisasi
Pada saat ini spesialisasi dalam akuntansi adalah suatu fakta misal di USA dan Jerman, Akuntansi internasional adalah satu bidang keahlian yang diakui dalam bidang akuntansi bersama-sama dengan akuntansi pemerintahan, akuntansi perpajakan,auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku dan sistem informasi.
§  Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis
Perdagangan internasional, operasi bisnis multinasional, investasi asing dan transaksi-transaksi pasar merupakan masalah yang unik dalam internasionalisme akuntansi.
3.      Alasan historis
Sejarah akuntansi adalah sejarah internasional. Pembukuan double entry yang dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang yang bermigrasi ke beberapa negara termasuk indonesia.
§  Internasionalisasi Profesi Akuntansi
Komunitas investasi internasional akan menginginkan kerjasama internasional antar akuntan-akuntan profesional dan bahwa organisasi – organisasi akuntansi internasionaal harus mampu memberikan keharmonisan profesional yang lebih baik diseluruh dunia.

5.      Pentingnya Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan  dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sum berdaya akan menjadi kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat. Akuntansj internasional tidaklah berbeda dan peranan yang dimaksudkan. Yang membuat studinya berbeda adalah bahwa perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinational compain, MNC) dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi di negara selama negara perusahaan pelaporan.
Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada negara tertentu. Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi: perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.

6.      Mengidentifikasi masalah internal dan eksternal yang timbul ketika investasi dan bisnis melampaui batas kenegaraan
Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional. Contoh pertanyaan yang relevan ”Apakah saya menambah nilai banyak ke pelanggan saya dibandingkan dengan rekan yang berlokasi dinegara lain?”.
Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan. Sebagai contoh, alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah pengembalian atas ekuitas (return on equity-ROE).

Sumber :
-          http://masipunk1.blogspot.co.id/2016/10/artikel-perkembangan-dan-pengertian.html
-          http://eriahandaresta.blogspot.co.id/2011/03/akuntansi-internasional-minggu-1.html
-          https://fajrishauti.wordpress.com/2016/03/23/akuntansi-internasional/

-          http://eriahandaresta.blogspot.co.id/2011/03/akuntansi-internasional-minggu-1.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar